Berbisnis tidak jauh berbeda dengan ilmu lainnya. Diperlukan teknik yang tepat untuk dapat mencapai target yang Anda inginkan. Dahulu kala, saya mendapatkan materi perihal teknik dasar negosiasi bisnis yang diajarkan oleh Kakek Guru Frans Pekasa.
Teknik negosiasi ini sangat rahasia. Jadi, saya melakukan banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk membagikannya.
Saya tidak hanya mempraktikkan teknik ini di dalam bisnis. Bahkan, saya juga menggunakan teknik negosiasi rahasia ini dalam menyelesaikan konflik dengan orang lain dan dalam deal-deal bisnis yang lain.
Salah satunya pada usaha jual beli tanah. Alhamdulillah, banyak best deal. Sama-sama win. Sama-sama happy.
Berikut adalah beberapa teknik dasar negosiasi bisnis yang telah saya praktikkan. Catat baik-baik, ya.
1. Teknik Wolf in Sheep’s Clothing
Negosiasi serigala berbulu domba adalah teknik yang menggunakan penyamaran sehingga Anda seolah-olah sama, sepaham, segolongan, sepandangan dengan pihak lawan.
Contohnya, Anda berpura-pura satu daerah dengan dia, satu hobby, atau satu pilihan pilpres. Anda bisa mencari kesamaan yang membuat ia menjadi intim dan lebih akrab.
2. Teknik Good Cop – Bad Cop
Inilah teknik yang paling dasar dengan menghadirkan tokoh baik dan tokoh jahat.
Tokoh jahat akan memperkeruh suasana dan meninggalkan negosiasi, sedangkan tokoh baik akan datang dan menawarkan jalan keluar. Contohnya seorang sales akan bertahan dengan harga yang diberikan.
Namun, pada saat sang pembeli bertemu atasan atau pemilik, sang atasan dapat memberikan potongan harga lebih besar sehingga membuat pembeli makin tertarik untuk bertransaksi.
Jadi, bisa Anda lihat bahwa si penjual adalah Bad Cop dan sang atasan adalah Good Cop. Pastikan Anda telah menyepakati harga tertentu dengan karyawan sebelum hendak menjalankan teknik ini, ya.
3. Teknik Lowball-Highball
Berbeda dengan teknik yang sebelumnya, lowball-highball dilakukan dengan memberikan penawaran yang jauh di atas atau di bawah yang seharusnya.
Namun, penawaran yang diberikan harus tetap masuk akal dan jangan terlalu ekstrem.
Contohnya sangat mudah Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ketika emak-emak menawar barang.
“Baju berapaan bang?”
“200rb bu.”
“Ah 50rb dapet kali nih.”
Anda mungkin melihat, ketika harga dijatuhkan sedemikian rupa, penjual akan berupaya menemukan jalan tengah dengan menawarkan harga yang lebih rendah dari sebelumnya. Tujuannya supaya transaksi bisa berlangsung.
4. Teknik Bogey
Teknik negosiasi ini dilakukan dengan menggunakan isu atau hal-hal yang tidak penting menjadi sesuatu penting.
Hal yang tidak penting ini kemudian dapat Anda gunakan untuk menukarnya dengan hal yang penting atau bernilai.
Agar lebih mudah dipahami, saya akan berikan contoh.
Saat hendak membeli sesuatu, Anda bisa mengatakan kalau tidak menyukai bentuknya, tidak cocok dengan warnanya, ukuran yang terlalu besar atau kecil, mendadak bilang kalau istri Anda sepertinya tidak suka, dan lain-lain.
Contoh lainnya, Anda bisa berpura-pura tersinggung dengan ucapan lawan bicara sehingga membuat lawan merasa bersalah.
5. Teknik Nibble
Nibble merupakan teknik negosiasi terhadap barang yang sudah ditawar, lalu meminta tambahan hal-hal kecil yang mendekatkan dengan goal Anda.
Contohnya, Anda sedang menawar tanah, ketika hampir jadi, Anda kemudian meminta hal-hal kecil sebagai tambahan.
Misalnya, Anda meminta biaya pajak-pajak, notaris, balik nama, dan pengeluaran lainnya ditanggung oleh penjual.
Umumnya penjual akan melakukan tarik ulur dengan permintaan Anda. Akan tetapi, selama hal-hal yang Anda minta masih masuk akal, kemungkinan untuk terjadi deal akan lebih besar.
6. Teknik Intimidation/Bully
Sesuai namanya, teknik ini digunakan untuk negosiasi yang berat sebelah. Anda harus mampu memainkan emosi dengan membuat rasa takut, merasa terancam, dan bersalah ke pihak lawan.
Tujuannya supaya lawan mengambil keputusan secara emosional dan tidak objektif.
Contohnya dengan mengirimkan orang yang mengganggu, meneror, membuat tidak nyaman, dan lain-lain.
Teknik ini dapat pula dilakukan dengan menyatakan bahwa Anda telah mempunyai beberapa alternatif lain sehingga pihak lawan akan takut kehilangan.
7. Teknik Aggressive Behavior
Teknik ini serupa dengan intimidasi, tetapi efeknya lebih menekan. Inilah teknik yang banyak digunakan untuk negosiasi yang cepat dan efektif.
Anda akan memaksa lawan untuk segera mengambil keputusan. Caranya adalah dengan menawarkan harga terbaik yang bisa dia berikan pada awal-awal negosiasi.
Termasuk didalamnya adalah teknik “take-it-or-leave-it”. Contohnya, Anda langsung datang menawar harga mati atau jadi, lalu meminta kepada penjual supaya besok harus sudah deal.
Selanjutnya, Anda dapat memberikan penawaran terakhir. Kemudian, kirimkan pula orang-orang bayangan yang menawar dengan harga yang lebih buruk dari penawaran yang Anda berikan.
Bisa juga dengan langsung membawa uang cash.
“Tanahnya saya beli segini yah, ini uangnya. Kalau mau ambil, kalau tidak, ya udah.”
Biasanya, dengan melakukan teknik ini Anda bisa mencapai deal.
8. Teknik Snow Job
Snow job biasa disebut dengan teknik hujan informasi. Informasi yang salah dapat membuat keputusan yang salah.
Teknik dasar negosiasi bisnis ini biasanya melibatkan orang ketiga, perantara, penghubung, makelar, atau informan palsu yang meyebabkan lawan menjadi terpengaruh atau salah dalam mengambil keputusan.
Biasanya teknik ini disebut pula suntikan anjing gila.
Contohnya, Anda mau membeli tanah dengan bujet 100 ribu rupiah per meter. Kemudian, Anda menyuruh orang untuk menyebarkan infomasi kalau di daerah tersebut harganya 50 ribu per meter.
Jadi, ketika Anda masuk dan memberikan penawaran 100 ribu rupiah per meter, orang tersebut akan merasa menang dan telah meraih untung dua kali lipat sehingga negosiasi akan tercapai dengan lebih cepat.
“If you can’t convince them, confuse them”
Jika kamu tidak bisa meyakinkan mereka, bingungkan mereka. Itulah adalah jurus dan teknik rahasia. Penggunaannya saya kembalikan kepada akhlak masing-masing.
Nah, dari delapan teknik ini, teknik nomor berapa yang sering Anda gunakan?